/Kemenpar Siapkan 5 Strategi Besar Hadapi Transformasi Menuju Tourism 4.0

Kemenpar Siapkan 5 Strategi Besar Hadapi Transformasi Menuju Tourism 4.0

Rakornas II (1)

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI kembali menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata II. Dalam acara tersebut, Kemenpar berupaya mensinergikan seluruh kekuatan kepariwisataan nasional melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Hal itu dilakukan agar SDM pariwisata Indonesia sapat memenangkan kompetisi global di era industri 4.0.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan bahwa Kemenpar saat ini juga sedang mempersiapkan strategi besar untuk transformasi menuju tourism 4.0 sebagai upaya pengembangan wisata Indonesia agar lebih dikenal di mata dunia.

“Kunci dalam grand strategi pariwisata era industri 4.0 adalah SDM dan ini sebagaimana program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yakni fokus pada SDM,” ujar Arief Yahya saat menjadi pembicara kunci dalam Rakornas II Pariwisatabyang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta (4/7).

Rakornas II kali ini mengangkat tema besar “Curricullum & Training Wonderfull Indonesia Digital Tourism (WIDI) Champion 4.0”. Adapun strategi besar (grand strategy) tersebut meliputi Strategic Theme: Wonderfull Indonesia Digital Tourism 4.0; Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0; Technology Ebabler; 9 Key Initiatives for Discipline Execution; dan Pentahelix Collaboration Approach.

Dia berharap lima strategi ini dapat menjadi arah kebijakan dan pengembangan SDM pariwisata dalam jangka pendek dan menengah. Targetnya, program SDM ini juga bisa melibatkan unsur penting dalam dunia pariwisata Indonesia yaitu akademisi, industri, pemerintah, komonitas, dan media.

Rakornas II (2)Fokus utama lainnya adalah meningkatkan SDM dalam menyikapi pasar digital atau online travel agent yang sudah berkembang sangat pesat. Bahkan sampai saat ini sudah sekitar 70 persen orang yang melakukan perjalanan atau traveling memakai jasa online travel agent.

“Pasar utama mereka adalah generasi milenial. Mereka itu digital savvy, semua serba digital dan menurut kami itu adalah masa depan pariwisata kita. Potensi pasarnya sudah sangat besar, tinggal bagaimana kita meningkatkan kualitas SDM dan berbagai fasilitas untuk menghadapi pasar yang sangat besar itu,” ucap Arief Yahya.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional I pada 28 Februari sampai 1 Maret 2019, sebanyak enam program inisiatif muncul sebagai pembangunan pariwisata nasional.

Keenam program itu adalah pemetaan digital maturity di industri pariwisata di Indonesia; pemetaan kompetensi, kurikulum, dan metode pembelajaran dan sertifikasi; kerja sama antara pendidikan dan industri; program pengembangan dan pembinaan SDM desa wisata; kerja sama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif; serta program pengembangan dan pelatihan.